Pamanku Kesalahanku

Mo Shixuan Si Katak Dalam Tempurung! 



Mo Shixuan Si Katak Dalam Tempurung! 

0"Konyol sekali. Lan Dongzhi menghampiri Mo Shixuan supaya bisa merayu Tuan Muda Xie, lalu dia masih bisa menahan diri. Aku iri!"     
0

"Kalau dia orang yang rela membagi kekasihnya, siapa yang bisa membandingkannya?"     

"Lagi pula, dia itu bukan putri orang kaya yang sebenarnya. Selain itu, dia mengubah sikapnya karena tidak bisa berpura-pura. Dia juga katak dalam tempurung, sudah tidak tahu apa-apa, tetapi tidak mau mencari wawasan. Apalagi, karakter Lan Dongzhi juga sangat murahan."     

"Aku sungguh tidak mengerti, apa yang disukai lelaki dari si rubah betina itu?"     

"Tentu saja lelaki suka dengan 'kegenitannya'...."     

"Hei, kudengar Mo Shixuan ingin menikahi Tuan Muda Xie. Menurut kalian, bisakah dia mewujudkan keinginannya?"     

"Dia itu seperti kodok. Lagi pula, apa latar belakang Keluarga Xie? Masihkah mereka bersedia menerimanya? Bukankah kalian sudah tahu jelas isi kepala perempuan itu? Bertemu dengannya saja aku mual, masih mending Mo Yangyang!"     

"Betul. Aku juga berpikir bahwa dia lebih buruk daripada Mo Yangyang. Setidaknya Mo Yangyang masih punya malu. Sedangkan Mo Shixuan, apakah dia muncul hanya untuk menunjukkan orang yang lebih jelek darinya?"     

Mo Shixuan berdiri di pintu kamar mandi. Ia tidak masuk, hanya mendengar beberapa gadis yang bersemangat membicarakannya di dalam kamar mandi ini.      

Ia mengepalkan telapak tangannya erat-erat, hingga kukunya menancap ke kulit.      

Mo Shixuan memiliki fitur wajah yang garang. Lan Dongzhi cantik, Mo Yangyang juga demikian. Hanya saja, tidak ada satupun yang boleh menghalangi jalannya.      

Ya, perempuan ini ingin dirinya bisa menikah dengan Keluarga Xie!     

Ketika Mo Shixuan meninggalkan Shang Lin Spring, ia melihat tempat duduk yang sebelumnya diduduki oleh Lan Dongzhi. Tampaknya Lan Dongzhi sudah pergi!     

******     

Keesokan harinya, langit tampak mendung dan hujan gerimis mulai membasahi bumi!     

Mo Yangyang berdiri di kamar mandi. Ia membungkuk untuk bercermin, melihat bekas gigi yang jelas di tulang selangkanya. Ia tidak tahan untuk mengutuk.     

Di sisi lain, Latiao berjalan ke kamar mandi dengan kondisi rambut yang berantakan. Bahkan, ada sehelai rambut yang mencuat ke atas.      

"Mama, pagi!" Sapanya.     

Mo Yangyang membungkuk memberikan jawaban, "Selamat pagi, sayangku!"     

Latiao mendengus saat melihat luka di tulang selangka Mo Yangyang, "Dia memang bukan manusia. Nanti aku akan memberinya pelajaran."     

Mo Yangyang tersenyum sambil mengusap Latiao, "Sayangku yang terbaik, hari ini mama akan mengantarmu ke sekolah. Okey?"     

Latiao menggelengkan kepala, "Tidak, aku mau pergi ke restoran bersamamu. Tidak ada yang bisa dipelajari di taman kanak-kanak. Hanya bermain game dengan sekelompok anak-anak, kurasa itu seperti orang bodoh."     

Latiao ingin berada di sisi Mo Yangyang akhir-akhir ini. Menurut runtutan waktu di kehidupan sebelumnya, hari terjadinya kebakaran restoran hampir tiba.      

Meskipun dalam kehidupan ini tampaknya ia telah terlahir kembali, namun beberapa kejadian kecil yang bisa mempengaruhi kejadian berikutnya telah terjadi. Efek kupu-kupu ini bisa merubah banyak hal yang telah berubah.     

Meski demikian, Latiao tidak mau ceroboh.     

Ia harus melindungi Mo Yangyang dengan sangat hati-hati.      

Mo Yangyang ingin membujuk Latiao untuk pergi ke taman kanak-kanak, tetapi pemikiran Latiao benar juga.      

Mo Yangyang pun tidak memaksanya.      

Setelah makan, Mo Yangyang mengajak Latiao berangkat.      

Nyatanya, ada beberapa orang yang bergerombol di depan gedung...     

Melihat ini, Mo Yangyang bertanya-tanya, 'Apakah terjadi sesuatu lagi?'     

Ia pun mendorong motor listrik dari koridor, lalu meminta kepada orang yang berdiri di depan gedung, "permisi, mau lewat…"     

Sedetik berikutnya, kerumunan itu memberinya jalan. Kemudian, dua pengawal berpakaian hitam berlari ke arah mereka berdua. "Nyonya, tuan muda, silakan masuk ke mobil!" Ajaknya.     

Mo Yangyang dan Latiao saling melirik. Wajah mereka saling menunjukkan perasaan tidak bisa berkata-kata.      

Apa yang mereka lakukan? Apakah mereka sedang diperlakukan seperti idola?     

Mereka berdua secara bersamaan mengatakan, "Kalian salah orang."     

Pengawalnya sangat garang, "Nyonya, tuan muda, saya akan menjemput Anda setiap hari mulai sekarang. Kata tuan, jika Anda tidak setuju, dia akan…"     

Mo Yangyang memelototi pengawal itu, "Ya, apa yang akan dilakukannya?"     

Pengawal menjawab, "Tuan akan secara pribadi menjemput Anda!"     

Mo Yangyang langsung membisu.      

Pengawal menambahkan, "Dan masuk ke rumah Anda!"     

Mendengar itu, Mo Yangyang langsung menarik Latiao dalam sekejap untuk membawanya masuk ke dalam mobil!     

Latiao menjernihkan tenggorokan, "Mama, menurutku, terkadang bersikap terpaksa juga bagus untuk kesehatan!"     

Mo Yangyang menanggapi, "Aku juga berpikir begitu!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.